Sumedang - Dewasa ini, Indonesia dan dunia telah memasuki era membangun serta era perubahan, terutama pada sektor teknologi dan ekonomi. Dan membangun di era perubahan membutuhakn basis data kependudukan yang baik yang lahir dari tertib Adminduk. “Kita lihat perkembangan yang sangat mencolok, terutama sektor teknologi dan ekonomi. Kita lihat contoh definisi pasar yang merupakan tempat penjual dan pembeli, tetapi saat ini ada pasar tetapi tidak memiliki tanah maupun bangunan yang bernama pasar online, inilah perubahan yang harus kita cermati” terang Zudan Arif Fakrulloh pada pencanangan GISA Jawa Barat di Sumedang baru-baru ini.
GISA, Gerakan Indonesia Sadar Adminduk, sebuah gerakan untuk membangun kesadaran semua pihak, masyarakat, pemerintah, dan lembaga pengguna, menuju tertib Adminduk. Arahnya, suksesnya GISA adalah suksesnya tertib Adminduk. Dan Adminduk yang tertib berimplikasi pada cepat terwujudnya tujuan pembangunan, nasional dan di daerah, termasuk bidang kesehatan dan pendidikan yang masih menjadi kendala saat ini.
“Bidang kesehatan, bidang pendidikan hilirnya adalah penduduk. Dengan memiliki data kependudukan yang akurat tentu dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” tambah Zudan. Begitu pun halnya dalam bidang kesehatan. Data kependudukan yang akurat dan tertib akan mewujudkan kesehatan yang merata dan berkeadilan di seluruh Indonesia.
“Perlu diketahui penggunaan data kependudukan yang dimiliki Dukcapil menggeser data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Oleh sebab, mulai 2014 untuk perencanaan pembangunan serta penyusunan alokasi anggaran harus menggunakan data dari kependudukan Kemendagri”, lanjut Prof. Zudan. Karenanya, setiap kebijakan pemerintah benar-benar mempertimbangkan kondisi nyata dari berbagai aspek dalam masyarakat.
Sumber : www.dukcapil.kemendagri.go.id